Mitos Mobil Warga +62 ? Nggak Masuk Akal

Mitos Mobil – Saat ini sudah banyak orang yang dapat mengendarai mobil. Tapi sebagian orang saja yang benar-benar sudah memahami tentang kendaraan roda empat itu. Dan parahnya, kelompok orang-orang yang sebenarnya belum paham ini malah menyebabkan banyak orang salah menilai dan percaya, serta berubah menjadi mitos-mitos mobil yang belum pasti kebenarannya. Kesalahpahamanlah yang akhirnya tercipta dari info yang beredar tidak jelas yang diterima asal-asalan. Tanpa mencari tahu kebenarannya lebih dulu. Apa sajakah mitos-mitos mobil yang ada di tanah air kita itu?  Mari kita simak ulasannya.

Pertamax Bisa Membuat Mesin Lebih Bertenaga dan Bersih

Pengisian bahan bakar di SPBU Pertamina, Jakarta Selatan
Pengisian bahan bakar di SPBU Pertamina, Jakarta Selatan

Pernahkah anda berpikir seperti ini. Bahwa bahan bakar pertamax dipercaya lebih bersih sehingga mudah terbakar. Menggunakan jenis bahan bakar pertamax diyakini membuat proses pembakaran lebih efisien yang kemudian dapat meningkatkan tenaga mesin. Katanya semakin besar angkanya semakin besar pula bahan bakarnya sehingga membuat mesin lebih awet. Sebenarnya ini adalah anggapan yang kurang tepat.

Perlu anda ketahui kalau campuran udara dan bahan bakar akan dikompresi di dalam silinder mesin. Kompresi tersebut kemudian akan diledakan oleh busi. Jadi angka oktan adalah rating yang menunjukan seberapa besar ketahanan suatu bahan bakar untuk dikompresi sebelum dibakar. Semakin tinggi maka semakin bsar juga ketahanannya dalam kompresi tinggi.

Lalu bagaimana jika mesin kendaraan kita bukan mesin berkompresi tinggi. Penggunaan bahan bakar seprti pertamax akan sia-sia anda gunakan. Misalnya, oktan 88 gunakanlah premium. Apabila oktan 92 maka gunakanlah pertamax.

Perlu diingat juga penggunaan bahan bakar oktan tinggi pada mesin berkompresi rendah. Tidak akan menambah tenaga. Begitu pun penggunaan bahan bakar dengan oktan yang rendah pada mesin berkompresi tinggi. Sebab akan jadi dua atau lebih titik ledakan dalam proses pembakaran oleh busi. Efeknya bisa mengurangi performa bahkan merusak mesin. Jadi jangan sampai termakan sugesti, sebaiknya gunakan bahan bakar sesuai dengan anjuran manual book kendaraan anda.

Mesin Harus Dipanaskan Dulu Seblum Digunakan

Pemanasan Mobil
Memanaskan Mobil Sebelum Digunakan

Mesin memang harus dipanaskan dulu sebelum digunakan. Tapi dipanaskan bukan berarti dibiarkan diam sampai panas baru dijalankan ya. Logikanya mesin setelah dinyalakan itu artinya sudah aktif digunakan alias sudah bekerja. Selama anda tidak langsung tancap gas maka kendaraan anda juga akan baik-baik saja.

Lebih tepatnya saat anda menyalakan mesin lalu panaskan mobil dengan cara melaju perlahan 5 sampai 10 menit saja. Memang oli mobil dan beberapa komponen lainnya tentu membutuhkan waktu sampai bisa bekerja optimal. Tapi memanaskan dengan mendiamkan mobil dulu sampai panas baru digunakan justru mmbuang-buang bensin dan juga waktu. Tapi pengecualian untuk mesin berkarburator. Karna mesin tersebut memang membutuhkan pemanasan diam seblum bisa melaju dengan optimal.

Menggunakan HP Di SPBU Dapat Mengakibatkan Ledakan

Simbol Larangan HP di SPBU
Simbol Larangan HP di SPBU

Anda pasti pernah melihat larangan menggunakan HP di SPBU. Larangan ini muncul karna didasarkan pada ketakutan terhadap radiasi elektromagnetik dari handphone yang dikhawatirkan dapat menghasilkan energi yang mampu menyalakan uap gas bahan bakar. Namun sebuah study penelitian terhadap 243 SPBU di dunia menunjukan bahwa selama tahun 1994 hingga 2005 tidak pernah ada kecelakaan yang disebabkan oleh HP. Bahkan tidak pernah dilaporkan adanya kasus yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetik dari HP.

Panas dari rokok pun tidak cukup bisa menyalakan uap bahan bakar. Sebab pastinya diperlukan sebuah sumber api yang murni, atau percikannya untuk menyalaken uap gas bahan bakar. HP dengan tegangan listrik yang lemah dari baterainya pun tidak mampu melakukan itu. Komisi komunikasi federal alias Federal Communications Commission (FCC) Amerika Serikat telah menyelidiki rumor ini dan hasilnya tak ada insiden yang mendokumentasikan insiden tersebut.

Sinyal telepon genggam terbukti tak ada hubungannya dengan uap bensin. Sudah jelas kan, maka tak perlu lagi untuk ragu menggunakan HP di SPBU. Jika ada yang menegur suruh saja untuk membaca ulasan ini ya.

Ukuran Ban Yang Besar Bisa Menambah Kecepatan

Mobil Monster
Mobil Monster yang Kekar dengan Ban Super Besar

Dari mana sebenarnya anggapan ini. Apa karna mobil-mobil sport menggunakan ban yang besar. Atau karna ban besar menambah efek garang sehingga dipercaya dapat membuat mobil bisa melaju lebih cepat. Ban yang besar itu justru mengurangi akselarasi. Jika dipikir-pikir kecepatan mobil justru bergantung pada mesin mobil tersebut.

Kalau mobil sport memerlukan ban yang besar itu agar dapat lebih stabil ketika melaju kencang. Selain itu dengan ban besar area cengkraman ban pada jalan bertambah sehingga energi yang besar dari mesin dapat disalurkan ke jalan dengan lebih optimal.

Portal otomotif yang populer Car&Driver pernah mengadakan penelitian mengenai hal ini. Mereka mengetes VW Golf 2010 dengan lima jenis ukuran diameter ban. Yaitu 15 inci sampai 19 inci. Hasilnya menunjukan bahwa semakin besar ban maka akselerasi semakin berkurang.

Apabila mesin mobil anda masih standar maka pilihlah ukuran ban yang tidak terlalu besar. Kecuali jika anda memang lebih mementingkan penampilan dibanding performa dan kenyamanan.

Menambah Batas Kecepatan Maksimal Akan Menambah Angka Kecelakaan

Rambu Batas Kecepatan
Rambu Batas Kecepatan

Pernyataan ini merupakan pernyataan yang keliru. Penyebab utama kecelakaan yang telah terbukti adalah tidak berkonsentrasi atau komponen mobil yang tidak berfungi dan lainnya. Selain itu hampir sebagian besar pengemudi tidak akan melaju lebih cepat dari kecepatan yang nyaman dan aman.

Meskipun batas kecepatan maksimal naik menjadi 140 km/jam orang akan tetap melaju pada kecepatan yang menurut mereka aman dan nyaman. Masa iya sebagian atau seluruh pengemudi akan memacu kendaraan di 140 km/jam. Di Amerika tepatnya di New York setelah adanya kenaikan batas kecepatan maksimum menjadi 104km/jam angka kecelakaan justru berkurang 4%.

Intinya penambahan batas kecepatan maksimal tidak akan begitu saja menambah angka kecelakaan. Karna memang banyak faktor lain yang lebih utama yang lebih sering menyebabkan kecelakaan. Kecelakaan pada kecepatan tinggi memang jauh lebih fatal dibanding pada kecepatan rendah.

Menggoyang Mobil Saat Isi Bensin

Menggoyang-goyang Mobil Saat Isi Bensin
Menggoyang-goyang Mobil Saat Isi Bensin

Apa kalian pernah melakukannya? Menggoyang- goyang mobil saat mengisi bensin. Dengan harapan untuk melancarkan aliran saat pengisian bahan bakar.

Faktanya, teori yang mengatakan harus digoyangkannya mobil saat isi bensin adalah sebuah hoaks. Iwan Abdurahman seorang dari salah satu Technical Service Division  salah satu perusahaan otomotif terbesar PT. Toyota-Astra Motor menegaskan, menggoyang-goyang kendaraan saat isi bensin diawali karena ingin mengeluarkan udara yang terjebak di dalam tangki bahan bakar. Sehingga pengisian tangki terisi dengan maksimal. Padahal, hal tersebut amat bergantung pada kontruksi si tangki mobil tersebut. Karna untuk mobil-mobil yang beredar di pasaran saat ini telah memiliki design tangki yang bagus yang meminimalkannya udara untuk terjebak di dalamnya tuturnya. Oleh sebab itu Dia menilai tidak dibutuhkannya goyangan pada mobil saat proses pengisian bahan bakar.

Itulah beberapa mitos-mitos mobil yang masih sering dipercaya sebagian besar orang Indonesia. Semoga ulasan ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda.

 

Whatsapp

Scuto

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn